BURUHTINTA.CO.ID, Luwu Timur,–Arman Robe (46), Warga Dusun Hulu Padang Desa Pongkeru Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya, Kamis(29/11/18).
Istri korban, Bunga dan anak korban, Arbin yang menemukan korban meninggal tergantung dengan seutas rantai besi di rumah model panggung semi permanen.
”Kami telah memeriksa dan mengambil keterangan istri dan anak korban. Dari pengakuannya, keduanya yang pertama kali menemukan jenazah Arman dalam posisi tergantung ditiang pintu dapur dengan leher terjerat rantai besi yang sering digunakan sebagai pengikat pintu belakang rumah. Kemudian saksi mengangkat korban ke rumah dalam keadaan sudah tidak bergerak, lalu meminta bantuan tetangga rumah sehingga berdatangan,” terang Kasat Reskrim Polres Lutim, Iptu Andi Akbar Malloroang kepada buruhtinta.co.id.
”Saksi menjelaskan bahwa sehari sebelum kejadian, korban berpesan kepada istri dan anak anak korban berjumlah 9 orang bahwa jikalau kelak dia meninggal, dia berharap agar istrinya tabah merawat anak-anaknya,” Lanjutnya
Sementara itu, untuk keperluan penyelidikan, polisi memasang garis polisi serta mengambil dokumentasi di rumah korban.
”Kami sudah melakukan pemeriksaan medis bersama dokter dari Puskesmas Lampia. Pada tubuh korban ditemukan adanya bekas jeratan rantai , tenggorokan korban pecah, kemaluan korban mengeluarkan cairan sperma, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban, sehingga dugaan sementara korban tewas akibat bunuh diri,” terang Andi Akbar.
Sebelum meninggal, korban sudah berpesan kepada istri dan anak anaknya berjumlah sembilan orang.”Kalau saya meninggal nanti sendirimiki itu urusi anak-anak,” pesan Arman kepada istrinya.
“Besok lusa jika saya meninggal, pergi tinggal bersama tante untuk membantu biaya sekolah,” pesan korban kepada anaknya.
Dugaan sementara korban mengakhiri hidupnya karena terlilit hutang, hal ini kuatkan oleh pengakuan istri korban bahwa motor disita oleh orang yang mempunyai piutang kepada korban,” tutup Andi Akbar.
Editor : Wawan Ceper
Komentar