BURUH TINTA.CO.ID, SUMUT,- Aksi pemalakan yang dilakukan oleh dua preman di terminal Kota Pematangsiantar, Sumut terhadap calon penumpang bus tujuan Jambi, menjadi buah bibir dan viral di media sosial.
Kedua preman yang diketahui bernama Hotland Simanjuntak alias Kambing (30) warga Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun dan Iwan Septian Siregar (29) warga Jalan Cendana, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara tiba-tiba terkenal akibat aksi pemalakannya.
Aksi tersebut terjadi Selasa (5/1/19) sekira pukul 15.00 WIB.
Berawal dari adanya seorang penumpang pria yang hendak berangkat ke Jambi. Ia pun bertemu dengan Hotland dan Iwan di Eks Terminal yang masih berfungsi sebagai terminal liar di Kota Pematangsiantar itu.
Saat itu, Hotland menanyakan tujuan pria yang menjadi korbannya. Selanjutnya ia meminta uang ongkos sebesar 35 ribu rupiah kepada korban yang hendak ke Loket Bus RAPI di Simpang Kawat, Kisaran.
Korban menolak karena menurutnya ongkos ke simpang kawat hanya 15 ribu. Hotland dan Iwan memaksa agar korban menambah uang ongkos yang diminta.
Saat korban memegang dompetnya, pelaku langsung merampasnya. Selain dompet dan uang korban pelaku juga mengambil telepon genggam merek nokia milik korban.
Selanjutnya, korban di bawa ke loket Bus Berlian Baru yang tak jauh dari lokasi pemalakan. Dari sana korban dinaikkkan ke mobil angkutan Sumatera Transport.
Namun sial bagi pelaku, aksi mereka telah direkam netizen dan beredar. Polsek siantar Utara selanjutnya mengamankan kedua pelaku pada Rabu (6/2/19) sekira pukul 9.00 WIB.
Keduanya dibawa ke Polsek Siantar Utara lalu digiring ke Polresta untuk pemeriksaan lanjutan. Dari hasil tes ternyata kedua pelaku diketahui positif narkoba.
Saat di bawa ke kantor polisi, pelaku mengaku mengembalikan dompet dan uang yang dirampas termasuk hp kepada korban setelah ongkos ditambah.
Kapolres Pematangsiantar, AKBP Heribertus Ompusunggu, melalui Kasubbag Humas Iptu Resbon Gultom menyampaikan pihaknya telah mengamankan kedua pelaku dan tengah menjalani proses hukum di Polres Siantar.
Editor : Shinta
Komentar