BURUHTINTA.CO.ID, Nasional,- Dengan wajah penuh rasa bersalah, Rabu (23/1) sekitar pukul 07.00 WIB, Didi Nukrianto mendatangi Polsek Tanjung Sakti, Polres Lahat, sembari mengakui telah melakukan pembunuhan.
Yang mengejutkan, korban yang dibunuh oleh warga Desa Talang Tinggi, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Lahat itu, merupakan istrinya sendiri.
Di hadapan Kapolsek Tanjung Sakti, Iptu Romodhon, pria yang kesehariannya bertani ini mengaku. Hal itu dilakukannya lantaran kekesalannya terhadap Tika (29), istrinya, sudah tak tertahankan. Lantaran Tika selalu membantah, seluruh ucapannya.
Saat terbangun sekitar pukul 05.00 WIB, dengan gelap mata Didi langsung mengambil parang yang berada dalam gubuknya. Didi pun langsung membacok leher Tika secara berulang kali, hingga Tika kehilangan nyawa. Sedangkan parang yang digunakannya dibuang Didi ke sungai.
“Tersangka ini datang sendiri ke Polsek, persis sesudah membunuh istrinya. Dua anaknya ditinggalkan tersangka, dalam keadaan tidur,”terang Romodhon, mewakili Kapolres Lahat, AKBP Ferry Harahap SIK.
Didi nekat menghabisi istrinya Tika (29) karena cemburu buta berlebihan. Tidak hanya itu, tetangga dan teman dekatnya pun sering dicemburui oleh pelaku saat berkunjung ke rumahnya di Desa Talang Tinggi, Lahat.
“Pelaku ini memang orangnya cemburu buta, cemburu berlebihan pada istrinya. Siapa saja yang datang ke rumah, pasti dicemburui,” kata Kapolres Lahat, AKBP Fery Harahap, Rabu (23/1/2019), dikutip dari akun Fb yunirusmini.
Dikatakan Fery, Didi cemburu pada sang istri sejak awal menikah. Bahkan dirinya tak segan menegur hingga beradu mulut di depan tetangganya yang dia cemburui.
“Kemarin di rumahnya ada acara. Pelaku sempat ribut sama korban, setelah acara itu ternyata keributan berlanjut. Mereka pergi ke rumahnya di kebun tadi pagi dan di sanalah korban dibacok berulang kali,” kata Fery.
“Semua tetangga dan keluarganya tahu kalau pelaku ini cemburu. Sudah sering ribut di depan tetangga dan keluarganya karena alasan yang nggak jelas,” imbuh mantan Kapolres OKU Selatan ini.
Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi yang ada di lapangan, penyidik menyimpulkan pembunuhan itu terjadi karena cemburu. Bahkan Fery pun memastikan Didi tidak dalam kondisi gangguan jiwa.
“Ini sudah lama terjadi, hasil keterangan saksi dan pemeriksaan sejauh ini bukan karena gangguan jiwa. Murni perbuatan ini karena cemburu buta,” katanya.
Editor : Wawan Ceper
Komentar