Tak Terima Dilarang Merokok, Suami Habisi Nyawa Istri dan Bayinya

BURUH TINTA.CO.ID, JATIM,- Lantaran tidak terima dilarang merokok, Nardian alias Nardi (33) tega menghabisi nyawa istrinya, Sri Dewi (29) dan juga anaknya yang masih berusia 7 bulan Sabtu (16/2/19).

Nahas, keluarga korban yang berada di lokasi yang sama juga tidak dapat berbuat banyak. Mereka tidak berani melerai aksi keji Nardi.

Kejadian tersebut terjadi di Dusun Sumber manggis, Desa Sumber urip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Nardi dan sang istri sempat bertengkar hebat beberapa hari sebelum pembunuhan tersebut terjadi. Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT setempat yang sempat melihat pertengkaran antara keduanya.

“Dua hari sebelum peristiwa terjadi, suami istri itu sudah bertengkar. Tapi sempat didamaikan,” kata Hariono, Ketua RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Hariono, Minggu (17/2/19).

Pelaku diamankan aparat kepolisian.

“Pertengkaran pertama terjadi Kamis (14/2/19) lalu, sempat saya damaikan. Dua hari berikutnya bertengkar lagi sampai istri dan anaknya tewas,” ujar Hariono.

Menurut Hariono, keduanya bertengkar lantaran Sri Dewi cemburu dan diketahui kerap mengekang sang suami. Korban kerap melarang Nardi keluar rumah dan tidak diizinkan merokok.

“Itu pengakuan mereka saat saya damaikan waktu pertengkaran pertama. Saya juga tidak tahu kalau ada masalah lain,” ungkap Hariono .

Berdasarkan keterangan dari Hariono, Nardi diketahui bekerja sebagai penjual cengkeh dan juga memelihara ternak.

Nardi juga menurut Hariono jarang keluar dari rumah dan bergaul dengan tetangga. Meski demikian, Nardi dikenal sebagai sosok yang baik.

“Dia orangnya sopan, biasanya juga jadi imam salat di masjid lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sebelum kejadian pembunuhan tersebut terjadi, Nardi dan Sri Dewi tampak sedang baik-baik saja.

Mereka sedang berada di rumah orangtua Sri Dewi yang turut ditemani oleh kedua orangtua Nardi.

Diketahui setelah menikah, Nardi tinggal di kediaman orangtua Sri Dewi.

Di rumah yang sedang ramai itu, Nardi sempat berada di dalam dapur seorang diri.

Sementara Sri Dewi saat itu sedang mengobrol di ruangan lain di dekat gudang bersama dengan keluarganya.

Tak lama, Nardi beranjak dari dapur dan menuju ke ruang tamu menemui ibunya, Suparmi.

Keduanya kemudian berbincang-bincang seperti biasa.

Tak lama setelah berbincang dengan sang ibu, Nardi kemudian berjalan menuju gudang.

Ia tampak berhenti beberapa lama di tempat tersebut dan kemudian berjalan menuju ke dapur.

Melihat suaminya menuju ke dapur, sang istri lantas mengikutinya dan turut menuju ke dapur.

Tak sendirian, Sri Dewi saat itu juga turut menggendong sang anak yang masih berusia 7 bulan.

Saat dilihat oleh Sri Dewi, pelaku rupanya sudah memegang sebuah pisau.

Merasa sedikit risau dengan sikap sang suami, Sri Dewi lantas melontarkan pertanyaan kepada Nardi.

“Buat apa pisau Pak Nar?,” tanya Sri Dewi berdasarkan keterangan kepolisian.

Sri Dewi juga saat itu sempat menenangkan sang suami agar tidak berbuat kekacauan dengan pisau yang dibawanya itu.

“Istighfar,” kata Sri Dewi kemudian.

Ucapan dari Sri Dewi tampak tak didengarkan oleh Nardi.

Ia tetap diam sambil mengarahkan pisau yang dipegangnya tadi ke arah sang istri.

Lantaran takut, Sri Dewi kemudian keluar dari rumah dan berteriak meminta pertolongan.

Mendengar teriakan dari Sri Dewi, Supriadi, orangtua Sri Dewi berusaha menghadang pelaku. Namun upaya tersebut juga tak berhasil.

Berteriak dan lari meminta pertolongan, Sri Dewi yang saat itu menggendong anaknya juga berusaha untuk menutup pintu rumah dari luar. Namun pelaku yang ada di dalam rumah, menarik pintu tersebut.

Lantaran kalah kuat, pintu rumah pun berhasil dibuka oleh pelaku dari dalam.

Ia kemudian menusuk sang istri dan juga anaknya di luar rumah.

Keluarga korban yang melihat Sri Dewi berusaha untuk menolong, namun korban dan juga bayinya sudah terkapar bersimbah darah.

Sri Dewi juga sudah tergeletak tak berdaya di depan rumahnya itu.

Kondisi Sri Dewi dan anaknya juga cukup mengenaskan. Banyak luka tusukan di tubuh korban dan juga bayi yang saat kejadian sedang digendongnya itu.

Meski tertangkap basah membunuh istri dan juga bayinya, pelaku yang sudah menjatuhkan pisau tampak masih meronta saat dipegangi oleh warga.

Bahkan ia juga sempat menggigit pipi kanan mertuanya, Supriadi saat berusaha untuk melawan.

seusai membunuh istri dan anaknya yang masih berusia 7 bulan, Nardi sempat sempat melepas pakaiannya setelah menusuk istri dan anaknya itu.

Aksi itu dilihat oleh sejumlah warga di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Tak berani mendekat, warga melihat Nardi dari jarak jauh.

Dari pandangan sejumlah warga, Nardi tampak berdiri di tengah jalan sambil mengumandangkan adzan. Hal tersebut turut dibenarkan oleh Ketua RT setempat.

“Setelah kejadian, pelaku dalam kondisi telanjang sempat berjalan mondar-mandir di jalan depan rumah. Lalu polisi datang mengamankannya,” kata Ketua RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Hariono, Minggu (17/2/2019).

Editor : Shinta

Komentar