BURUHTINTA.CO.ID, LUWU TIMUR,-Pengelolaan tambang galian C di areal sungan Kawata Desa Kawata Kecamatan Wasponda Kabupaten Luwu Timur menuai protes dari masyarakat setempat. Bagaimana tidak, pengambilan timbunan untuk menutupi jalan desa Kawata mengakibatkan terjadinya longsor di bibir sungai tersebut.
Bukan hanya itu, dampak dari penambangan pasir di sungai Kawat sudah mengakibatkan longsor akibat terjadinya pendangkalan air sungai.
“Disisi jalan sungai tersebut sudah longsor padahal areal tersebut merupakan permukiman warga,”ujar Ridwan, Minggu(30/9/2018).
Masih kata Ridwan, warga yang terkena dampak langsung gempa dan tsunami kurang lebih tiga meter merasa tidak dipeduli oleh pemerintah setempat karena tidak adanya pemberitahuan atau sosialisasi pada masyarakat.
“Saya tidak melarang pak, hanya saja tempatnya kurang tepat, disitu sudah jelas ada pengikisan oleh air sungai pastilah longsor, coba pemerintah perhatikan itu, bangun dulu bronjong atau apa saja untuk mengatisipasi longsor,” ungkap Ridwan pada wartawan didepan rumahnya.
Sementara Lius, ketua RT dusun Kawata Desa Mawata Kecamatan Wasponda kabupaten Luwu Timur, justru tidak keberatan dengan penambangan tersebut.
“Nanti disitu akan dibronjong pak, kata Lius, sambil menunjuk kearah sungai yang sudah longsor,” ucap Ridwan.
Penulis : Albadru
Editor : Aswin
Komentar