BURUHTINTA.CO.ID, SULTENG,- Suasana haru menyelimuti Salat Jumat pertama di Kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR yang mengguncang ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah dan sekitarnya ini pada Jumat 28 September 2018.
“Kita semua tahu, beberapa waktu lalu, kota yang kita cintai ini ditimpa cobaan dari Allah SWT. Dan sebagai orang beriman kita harus sabar dan tawakal menerima musibah ini,” kata KH Jayadin S Mahu, khatib Salat Jumat di Masjid Raya Lolu, Kota Palu, Jumat (5/10/2018) dengan suara bergetar.
Salat Jumat pertama pasca terjadinya guncangan gempa yang disusul dengan terjangan tsunami 2 hingga 4 meter tingginya, di Masjid Raya Lolu Kota Palu ini masih tetap dipenuhi jamaah, bahkan umat meluber hingga ke teras masjid.
Terlihat di beberapa sudut ada relawan bencana serta petugas keamanan dari unsur TNI dan Polri, turut mengisi barisan jamaah Salat Jumat di masjid yang juga ternyata tidak lolos dari bencana tersebut.
Dinding-dinding keramik terlepas di beberapa bagian, juga di tiang-tiang masjid yang terlihat lapisan keramiknya rontok, keretakan terlihat di sudut atas ruangan salat utama yang hanya menempel pada tulang-tulang penyangganya yang sangat rawan rubuh jika terjadi gempa susulan.
Kendati di tengah kondisi rawan, masyarakat tetap menjalankan ibadah Salat Jumat dengan khidmat terdengar isak tangis di beberapa bagian masjid mengisi prosesi sakral ibadah umat Islam itu.
“Semua pasti bisa kita lalui, yakinlah pertolongan itu akan datang,” kata KH Jayadin memberi semangat kepada jamaah.
Penulis : Rizal Luwu raya
Komentar