BURUHTINTA.CO.ID, Luwu Timur, –Puluhan tahun sampah yang mengendap di seputaran Dermaga Danau Matano akhirnya di angkat dan dibuang ke TPA.
Pembersihan danau ini menggunakan alat berat dilakukan ,Sabtu ( 1/12/2018) tujuannya untuk menyelamatkan danau Matano dari pencemaran limbah masyarakat.
Kegiatan pembersihan tersebut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Lutim, PT Vale, BBKSDA Prov Sulsel , desa Sorowako dan Desa Nikkel.
Menurut Andi Tabacina, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lutim, pengerukan sampah ini masih dalam mewujudkan program Cinta Lingkungan Bersih dan Keren (CLBK)
“Danau Matano ini sudah parah dengan sampah yang mengendap, demi Luwu Timur ayo sama-sama kita selamatkan danau Matano ini ” ujar Tabacina.
Pengerukan sampah ini juga sebagai momen tepat untuk mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat apalagi di buang langsung di danau.
Proses pembersihan sampah dari danau menggunakan escavator harus hati-hati, mengingat medan pengerukan sampah yang sulit itu berada di bawah kolong rumah warga. Karena rata-rata dibawah kolong rumah warga banyak sampah yang sudah menebal.
Penumpukan sampah di seputaran Dermaga Danau Matano sejak tahun 70an, dan ide pengerukan ini juga sudah direncanakan sejak tahun 80an. Baru terealisasi 1 Desember 2018.
Kegiatan ini juga sejalan dengan pemikiran Gubernur Sulsel yang akan menjadikan danau Matano dan danau Towuti sebagai icon Pariwisata Danau di Sulsel.
Olehnya sebab itu, diperlukan kesadaran semua pihak utamanya warga yang tinggal di pinggiran danau Matano jika sewaktu-waktu akan direlokasi ke tempat lain.
Haidir, salah seorang warga desa Sorowako saat berdialog dengan Andi Tabacina mengatakan, mereka yang diam di pinggir danau Matano ini pada dasarnya tidak keberatan direlokasi.
“Kami disini sudah sepakat bu, silahkan direlokasi tapi sediakan kami lahan untuk rumah, sekalipun itu harus kami cicil, asal cicilannya tidak memberatkan,“ujar Haidir.
Haidir juga menyambut baik pengerukan sampah tersebut, ia menyebut sampah itu berasal dari pasar, jika musim hujan, sampah dari pasar itulah yang banyak tumpah ke danau.
Editor : Wawan Ceper
Komentar