BURUH TINTA.CO.ID, Luwu Timur – PT Wahyudi Mineralindo (WMI) melalui anak usahanya, PT Prima Utama Lestari(PUL), telah melakukan reklamasi di lahan tambang blok E (pit) di Desa Ussu, Kecematan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Hingga saat ini, lahan yang telah direklamasi di kawasan tersebut seluas 3 (Tiga) hektare atau 68,4% dari luas lahan terganggu areal IUP PT PUL.
“Reklamasi bahkan revegetasi merupakan wujud komitmen kami terhadap lingkungan,” kata Rusdin Baharuddin, selaku Koordinator Lapangan PT.WMI, di dampingi Hery selaku Wakil Direktur Operasional PT. WMI saat ditemui awak media, Rabu (22/01/2020).
Reklamasi dinyatakan berhasil setelah mendapatkan penilaian dari Tim Gabungan Dinas ESDM Provinsi Sulsel tertanggal 13 januai 2020 lalu, dan Pemda Luwu Timur dengan menggunakan dasar penilaian dinas lingkungan hidup Lutim.
“Ini merupakan upaya kami bersama masyarakat sekitar di Desa Ussu, untuk terus peduli terhadap lingkungan,” kata Rusdin.
Menurutnya telah memasang tanggul serta membuat pengendalian aliran air pada stocpile EFO dan ETO bahkan Sedimen Point sudah final yang akan dipantau secara berkala.
Lanjutnya, area bekas tambang (inpit dump) dan di luar area bekas tambang (outpit dump) proses reklamasi dilakukan menggunakan metode penanaman konvensional yaitu dengan komposisi 70% tanaman lokal, dan 10% multi purpose trees species (MPTS), agar namapak lebih cepat penghijauan pasca tambang.
Tahapan reklamasi dimulai dengan pembentukan lahan (contouring) agar siap tanam, lalu dibuat lubang tanam. Proses penanaman pun dilakukan dengan jenis tanaman baik lokal maupun MPTS yakni tanaman seperti Nangka, Cempedak, Durian, Jambu Mete, Rambutan, dan Mangga, serta tanaman fast growing seperti Sengon, dan Jabon.
“Keunggulan melakukan komposisi seperti ini adalah tidak perlu lagi dilakukan penyisipan tanaman lokal pada tahun kedua atau tahun ketiga. Proses reklamasi yang kami inginkan pun lebih cepat tercapai,” sambung Rusdin.
Upaya reklamasi serta revegetasi yang dilakukan WMI Investama melalui anak usahanya, PUL, dilakukan dengan mengandalkan nursery yang terletak di area kantor dan mess tambang. Tanaman pun diperbanyak dengan benih biji, cabutan alam, stek batang maupun stek pucuk.
Wakil Direktur Operasional PT. WMI, yang akrab disapa Hery mengatakan, tidak hanya reklamasi dan revegetasi di lahan tambang dan sekitarnya, perusahaan juga melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) dengan total pencapaian rehabilitasi DAS hingga saat ini sepanjang bantaran sungai.
Senada dengan Wadir Operasional PT. WMI, Hery menegaskan, pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan reklamasi dan revegetasi di sekitar areal tambang. Selain merupakan kewajiban perusahaan, juga sejalan dengan strategi sustainability environment yang menjadi salah satu pilar dari corporate responsibility.
“Kami akan mengoptimalkan infrastruktur dan SDM yang sudah teruji dalam mengelola PT. PUL. Melihat pasar dan wilayah tambang yang masih sangat besar, kami optimistis strategi bisnis ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan daerah dan perputaran ekonomi masyarakat serta mengurangi penganguran kerena terbukanya lapangan kerja baru bagi keluarga besar di Desa Ussu khususnya unutk masa depan,” tandas Hery.
LP : Iwan Gep
Redaksi l Editor : anto albad
Komentar