BURUHTINTA.CO.ID- JENEPONTO – Fira Lestari (17) Siswi SMA Al Bahra, Kampung Beru, Desa Bulu Loe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto harus menanggung rasa sakit hingga harus dilarikan ke Puskesmas terdekat karena bibirnya berdarah akibat dianiaya oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Turatea, Hj. Parida, Selasa (4/9) siang sepulangnya dari sekolah.
Kejadian tersebut bermula saat Fira Lestary perjalanan kerumahnya di Desa Datara, Kecamatan Bontoramba. Namun pada saat melewati Pasar Kampung Beru dengan kondisi jalan yang cukup padat, Dia tidak sengaja bersenggolan motor dengan Hj. Parida.
Karen motornya disenggol, Hj. Parida yang dikenal tempramen seketika marah dan mencubit perut Fira Lestari. Menyadari kesalahannya, Fira Lestari meminta maaf dan Hj. Farida akhirnya melanjutkan perjalanan.
Tidak diduga, Ditengah jalan yang sepi Fira Lestari dihadang oleh Hj. Farida lalu kemudian dianiaya hingga bibirnya bengkak dan berdarah.
” Setelah senggolan si Kepsek (Hj. Farida) adik (Fira Lestari) saya meminta maaf dan melanjutkan perjalanan, namun sampai di jalan yang sepi adik saya dihadang dan setelah berhenti bibirnya dipukul hingga berdarah. Kelakuan Kepsek ini kayak preman karena dihadang dan pukul adek saya hingga bibirnya bengkak dan berdarah,” jelas kakak Fira Lestari Syehuddin, Selasa (4/9) malam.
Dia juga mengatakan sengaja memposting kejadian tersebut di akun facebook pribadinya karena tidak rela adiknya dianiaya. Keluarganya juga telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
” Saya sengaja posting di Facebook dan ternyata kepsek ini sudah seringkali melakukan tindakan kekerasan fisik. Orang tua saya juga sudah melaporkan ke Pihak Kepolisian,” tambah dia.
Setelah penganiayaan, keluarga Fira Lestari sempat mendatangi SMPN 2 Turatea untuk mencari Hj. Parida, tapi ternyata tidak ada dalam area sekolah.
Penulis : Gaffar
Editor Aswin
Komentar