BURUH TINTA.COM, BEKASI,- Seorang wasit bernama Wahyudin (29) yang diinjak pemain saat memimpin pertandingan ‘silaturahmi’ di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi akhirnya menempuh jalur hukum. Ia melaporkan penganiayaan oleh para pemain itu ke Polres Metro Bekasi Kota.
“Sudah (lapor), kemarin saya sudah proses ke pihak berwajib, di Polres Bekasi Kota,” ujar Wahyudin, Selasa (14/7/2020).
Nomor laporan Wahyudin tercantum di LP/1588/K/VII/2020/SPKT/Restro Bks Kota. Ketika itu Wahyudin sudah dipertemukan dengan panitia acara hingga perwakilan tim yang terlibat dalam insiden penginjakan. Dalam pertemuan itu, kata Wahyudin, pelaku meminta menyelesaikan masalah lewat jalur damai.
“Awalnya mau ngasih Rp 5 juta, saya nggak terima, terus naik lagi Rp 15 juta, Rp 20 juta, saya mikir di situ, saya nggak bisa seenaknya (dihargai) begitu harga Rp 5 juta sampai 20 juta. ‘Nggak ada harganya buat saya, Bang, mohon maaf, nih’,” ungkap Wahyudin.Ia tak terima tawaran itu. Beberapa kali tawaran damai sempat dilayangkan oleh pelaku melalui timnya.
“Ini menyangkut nama baik pribadi saya, keluarga saya. Saya in wasit yang sudah berlisensi. Kalau saya ambil jalur damai, otomatis semua jadi jelek, nama dan keluarga saya jelek, termasuk citra wasit seluruh di Indonesia,” imbuhnya.
Semenjak kejadiannya viral, Wahyudin mendapatkan banyak dukungan. Salah satunya dari pemain-pemain di Liga 1.
Ia sangat berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak. Wahyudin mengambil hikmah dan pelajaran dari insiden itu.
Sebelumnya, sebuah video viral beredar memperlihatkan kericuhan pada saat pertandingan sepakbola di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Disebut-sebut, seorang wasit diinjak oleh pemain dari salah satu klub sepakbola dalam kejadian itu.
“Kalau saya sih saya tetap bersyukur, karena ada di saya buat ke depan juga, saya tetap sabar, kuat, dan langsung nggak bakal nge–down. Mungkin juga memang sudah jalannya begini, saya mikirnya positif saja. Insyaallah ada baik dan berkahnya,” katanya.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Bekasi Ahmad Zarkasih membenarkan adanya kejadian pada Minggu (12/7). Zarkasih mengatakan peristiwa itu terjadi ketika dua klub lokal tengah mengadakan pertandingan fun football.
“Ada pertandingan antarklub. Kalau mereka kan hanya just for fun saja dan di situ ada terjadi insiden,” kata Zarkasih saat dihubungi wartawan, Senin (13/7/2020).
Tetapi Zarkasih membantah jika dikatakan wasit tersebut diinjak. Menurutnya, saat itu hanya terjadi dorong-dorongan karena salah satu klub kecewa akan keputusan wasit.
“Sebetulnya bukan penginjakan wasit, cuma ada keputusan wasit yang tidak diterima oleh salah satu tim dan akhirnya terjadi dorong,” katanya.
Kasus ini kini tengah diselidiki oleh polisi. Polres Metro Bekasi Kota masih mendalami dugaan pidana terkait kejadian itu, dikutip dari detik.com.
Reporter: Amelia
Editor: Shinta maulinda
Komentar