BURUH TINTA.COM, MAKASSAR,- Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Ichsan Mustari MHM menyebutkan 12 daerah atau kabupaten/kota yang aman karena angka reproduksi efektif (Rt) dibawah satu corona virus disease 2019 (Covid)-19.
“Sebanyak 12 wilayah atau kabupaten/kota yang dinyatakan aman dan dikelompokkan dalam Rt dibawah satu dengan jumlah pasien positif nol,” kata Ichshan Mustari, Minggu (31/05/2020).
Menurut dr Ichsan Mustari MHM, kasus Covid-19 semakin menurun dibuktikan dengan adanya 12 Kabupaten/kota yang dinyatakan aman.
“Hingga saat ini angka kesembuhan semakin tinggi dan kasus Covid-19 semakin menurun bahkan angka reproduksi (RT) virus menurun di posisi dibawah satu yang sebelumnya capai angka 3,8,” sebut Ichsan.
Adapun Kabupaten/kota yang telah dinyatakan aman dari Covid-19 yakni, Kabupaten Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Barru, Pangkep, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo.
Selain itu, kata Ichsan, pernyataan Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah yang penuh harapan, tentang pandemi covid-19 yang akan berakhir pada Mei 2020 dapat dimaknai jika proses penanganan covid-19 segera berakhir.
“Pernyataan itu berdasar pada indikator bahwa pada pertengahan Mei 2020, kurva orang yang terpapar covid 19 di Sulsel melandai. Jumlah pasien yang sembuh mencapai 39 persen lebih. Ini rasio tertinggi secara nasional,” ungkapnya.
Ia menambahkan, virus corona memang tidak bakalan habis sama sekali sampai vaksin dan obatnya ditemukan. Namun bisa ditangani secara medis dalam kondisi normal. Jumlah persediaan kamar rumah sakit jauh melebihi cukup. Demikian juga dokter dan fasilitas untuk karantina terpusat. Indikator-indikator tersebut dan sistem penanganan yang tertata baik dilakukan terpusat di Makassar diharapkan mampu menekan pandemi covid 19 di Sulsel dan berakhir pada Mei 2020.
“Pandemi covid-19 memang berangsur-angsur melandai. Kejadian luar biasa atau wabah ini diharapkan selesai pada akhir Mei 2020. Virus covid-19 tidak akan hilang, tetapi menjadi sakit biasa. Bukan lagi kejadian luar biasa atau pandemi,” pungkasnya.
Reporter: Andi Icchank
Editor: Wawan ceppi
Komentar