BURUHTINTA.CO.ID, JENEPONTO,-Acara debat cabup-cawabup peserta Pilkada Jeneponto 2018 kurang memberikan edukasi kepada masyarakat dan belum memberikan jawaban atas berbagai persoalan di Jeneponto untuk lima tahun ke depan, kata Direktur LSM Lingkar Agus Awing.
“Hampir semua kandidat memberikan pernyataan yang diplomatis dan belum mengarah pada hal yang teknis terkait solusi dengan berbagai persoalan yang ada,” kata Agus menanggapi hasil debat kandidat di stasiun TVRI dan disiarkan langsung pada Jumat malam.
Debat Pilkada diikuti empat pasangan cabup-cawabup, yakni Mulyadi Mustamu-Kasmin Makkamula (nomor urut 1), Iksan Iskandar-Paris Yasir (2), Syarif Patta-Andi Tahal Fasni (3), dan Baharuddin Nai-Isnad Ibrahim(4).
Agus Awing juga menegaskan bahwa masyarakat Jeneponto sebenarnya sangat menantikan jawaban-jawaban yang cerdas terkait solusi membangun Jeneponto dari para cabup-cawabup, seperti yang tertuang dalam visi misi mereka saat kampanye.
“Semua kandidat menyampaikan persoalan hanya sampai kulitnya, tidak masuk pada hal yang teknis dan spesifik, sehingga acara debat terkesan monoton dan membosankan. Apalagi sangat terlihat lalu lintas perdebatan hanya persoalan disclaimer dan kemiskinan namun tidak spesifik solusi yang ditawarkan, ” kata pria berkacamata yang akrab disapa Aswin itu.
Ia mencontohkan pembahasan masalah disclaimer, terlihat hanya pasangan nomor urut tiga yang mendapatkan tekanan, padahal disclaimer tidak hanya bupati yang berperan namun ada Stakeholder lain didalamnya.
Pembahasan topik lain seperti air bersih maupun pengairan, menurut Aswin, belum semuanya tergambarkan secara detail, termasuk konsep apa yang akan ditawarkan para kandidat.
Penulis: Zulpadli
Komentar