Innalillahi, 7 Mahasiswa Tewas Tertimbun Longsor diPermandian di Tanah Karo

Nasional, Peristiwa617 Dilihat

BURUHTINTA.CO.ID, Nasional,- Kabar duka dari Tanah Karo, Sumatera Utara. Tembok penahan di Penginapan Permandian Daun Paris Raja Berneh, Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, mengalami ambruk, Minggu ( 2/12/18), sekira pukul 06.00 WIB.

Kejadian itu mengakibatkan tujuh mahasiswa meninggal dunia, dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.

Keterangan dihimpun dari akun Facebook Yuni Rusmini, yang dikutip Buruhtinta.co.id, saat kejadian longsor, para mahasiswa sedang terlelap di Penginapan Permandian Daun Paris Raja Berneh tersebut. Mereka tidur dengan posisi kepala menghadap ke tebing di pondok permandian tersebut. Tiba-tiba tembok di pondok tersebut ambruk dan menimpa pondok para mahasiswa itu.

“Saat tidur beberapa mahasiswa posisi bagian kepala ke arah tebing di pondok permandian tersebut. Tiba-tiba tebing di pondok tersebut longsor dan menimpa mereka,” ujar Roy Ginting, di lokasi kejadian.

Menurut Roy, insiden nahas itu mengakibatkan 7 orang meninggal dunia, 7 orang sudah dibawa ke rumah sakit Efarina dan Amanda untuk mendapat perawatan medis.

Kapolsek Simpang Empat AKP Nazrides Syarif SH membenarkan kejadian tersebut telah mengakibatkan 7 orang mahasiswa meninggal dunia dan 7 orang mengalami luka-luka. Korban meninggal dan luka-luka selain dibawa ke Rumah Sakit Amanda, sebagian dibawa ke RS Efarina Etaham Berastagi. Tulis akun Facebook Yuni Rusmini, yang dikutip Buruhtinta.co.id, Minggu (2/12/18).

“Jadi karena kasusnya ini bukan bencana alam, tapi ini sebuah musibah maka kasusnya saat ini kita sedang melakukan penyelidikan,” papar Kapolsek Simpang Empat.

Kepala Desa Semangat Gunung Muhamad Akhyar Ginting di lokasi kejadian mengatakan, sampai saat ini sekitar 14 orang korban, 7 orang meninggal dunia dan 7 luka-luka sudah dibawa ke rumah sakit. Ia menyebutkan, korban dari berbagai daerah tidak hanya warga di Karo.

“Dari yang kami lihat, para korban ini tidur-tidur di pondok lokasi permandian tersebut, tiba-tiba tembok penahan kolam ambruk sehingga menimpa para korban, bukan longsor,” ujar Akhyar Ginting.

Akhyar Ginting sendiri menilai tidak logis kejadian itu sampai memakan korban begitu banyak.

“Tapi inilah kenyataannya,” ujar Akhyar Ginting.

Editor : Wawan Ceper

Komentar