Gadis Desa di Bangkalan Meninggal Dunia Usai Diperkosa 7 Pria Tak Dikenal

BURUH TINTA.COM, JAWA TIMUR,- Seorang gadis desa bernama Bunga (20) (samaran,red) warga Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menjadi korban pemerkosaan bergilir oleh tujuh pria tak dikenal.

Bunga meninggal dunia pada Rabu malam (1/7/2020) setelah meminum suatu cairan.

Salah seorang keluarga Bunga bernama Mahrus menuturkan, sebelum meninggal dunia Bunga tergeletak di dalam dapur.

Saat itu, ia baru selesai melaksanakan shalat Maghrib. Melihat kondisi Bunga mengkhawatirkan. Mahrus langsung membawa Bunga ke Bidan Desa, namun nyawanya sudah tak tertolong lagi

“Korban ditemukan tergeletak di dalam dapur. Langsung kami bawa keluar rumah dan minta bantuan warga untuk membawa korban ke Bidan Desa. Namun nyawa korban sudah tak tertolong,” tutur Mahrus saat dimintai keterangan, Kamis (2/7/2020) dini hari, dilansir dari Mata Madura.

Mahrus bersama keluarga lainnya berusaha membawa Bunga ke Bidan Desa untuk mendapatkan pertolongan dan berharap nyawanya dapat diselamatkan. Namun, takdir berkehendak lain. Bunga meninggal dunia.

Mahrus menduga kematian Bunga akibat keracunan. Ada sesuatu yang diminum Bunga hingga menyebabkan kematian. Keluarga sempat membawa Bunga ke Puskesmas Kokop.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kokop Mutmainah membenarkan jika Bunga, korban pemerkosaan bergilir 7 pria sudah meninggal dunia.

“Memang benar korban meninggal dunia, tetapi meninggal di rumah duka. Saat dibawa ke Puskesmas Kokop hanya divisum saja,” ucap Mutmainah.

Lanjut Mutmainnah menuturkan, korban meninggal dunia lantaran meminum cairan.

“Setelah minum cairan korban mungkin meninggal. Lalu keluarga membawa ke bidan desa dan melaporkan ke pihak kepolisian. Saat dibawa ke Puskesmas sekitar jam 10 malam sudah dalam keadaan meninggal dunia,” pungkas Mutmainnah.

Seperti diketahui, Bunga diperkosa secara bergilir oleh 7 pria tak dikenal di semak-semak dekat rumahnya Sabtu dini hari (27/6/2020).

Kejadian pilu itu, berawal saat Bunga dijemput dua teman laki-lakinya untuk berbelanja di toko modern di Kecamatan Tanjung Bumi.

Usai berbelanja, Bunga diantar pulang bersama kedua teman lelakinya.

Setibanya di belakang Masjid Desa Bungkeng, Kecamatan Tanjung Bumi, Bunga dan dua teman lelakinya dicegat oleh 7 pria yang tak dikenal.

Karena sudah larut malam, 7 pria itu bertanya baik-baik. Dari mana malam-malam keluyuran. Lalu dijawab oleh 2 teman Bunga kemudian 7 pria itu membiarkannya pergi.

Kepergian Bunga dan 2 temannya ternyata dibuntuti oleh 7 pria itu. Tiba di dekat semak-semak, Bunga dan temannya kembali dicegat oleh gerombolan 7 pria asing itu.

Di antara 7 pria asing itu sambil mengayunkan senjata tajam, minta Bunga untuk diserahkan kepada dirinya. Tapi, dua teman Bunga tak menyetujui dengan alasan Bunga dijemput dirinya dan akan diantar pulang ke rumahnya.

Karena mengancam dengan senjata tajam, kedua teman Bunga tak berkutik. Bunga lalu diambil 7 pria asing itu.

Pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Bunga diperkosa secara bergilir oleh 7 pria itu. Pemerkosaan itu berakhir pukul 04.00 pagi.

Saat diperkosa, Bunga berusaha berontak dan berteriak. Namun, usahanya sia-sia karena mulut Bunga disumbal kain dan tangan serta kakinya dipegangin.

Bunga terus berupaya bebas dari tindakan bejat itu. Bunga beralasan ingin buang air kecil. Namun usahanya kembali gagal karena 7 pelaku menjaga dengan ketat.

Setelah kencing, Bunga diperkosa kembali secara bergilir oleh 7 pria misterius itu.

Setelah itu, Bunga beralasan ingin buang air besar. Pada saat itu, Bunga tidak dijaga. Seketika Bunga melarikan diri ke semak-semak.

Ketujuh pria tersebut sempat mencari Bunga, tapi tak ketemu.

Bunga pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 600 meter dari TKP dalam keadaan telanjang bulat.

Mengetahui kejadian itu, keluarga Bunga langsung melapor ke Polres Bangkalan, Madura, pada hari Minggu 28 Juni 2020.

Hingga saat ini, ketujuh tersangka pelaku pemerkosaan itu masih dikejar Polres Bangkalan.

Reporter: Eko hartadi

Editor: Shinta maulinda

Komentar