Digaji Rp50 Ribu Bersihkan Sumur, 3 Orang Tewas Diduga Hirup Gas Beracun

Banten, NTT426 Dilihat

BURUH TINTA.COM, NTT –  Tiga orang pemuda warga Kampung Takin, Desa Oenenu Selatan, Kabupaten TTU, NTT, yang sedang membersihkan sumur tua dengan kedalaman 18 meter, tewas di dalam sumur. Ketiga korban tewas karena diduga menghirup gas beracun dari mesin penyedot air yang di bawanya.

Mereka adalah Euardus Abi, (20), Deodatan Sasi, (23), dan Emanuel Toni, (23) sebelumnya diminta oleh Gregorius Amleni (43) untuk membersihkan sumurnya dengan imbalan 50 ribu rupiah.

Ketiganya mulai menguras sumur sejak Jumat kemarin, kemudian dilanjutkan pada Sabtu pagi, sehingga ketiga korban serta saksi-saksi melanjutkan menguras sumur menggunakan mesin pengisap air dengan cara mesin diikat menggunakan tali dan dimasukkan ke dalam sumur.

Saat dalam proses pengurasan, korban dua mengatakan gas mesin penyedot air kurang sehingga air yang keluar kurang banyak dan perlu ditambah gasnya sehingga Korban satu membuka bajunya dan masuk ke dalam sumur dengan cara berpegang pada tali dan menapak pada dinding sumur.

Saat Korban satu mencapai genset serta menaikkan gas tiba-tiba korban satu jatuh ke sumur, korban dua yang melihat kejadian tersebut berusaha masuk ke dalam sumur dengan cara berpegang pada tali untuk menyelamatkan korban satu dengan cara menarik korban akan tetapi tiba-tiba kedua korban jatuh ke dalam air.

Korban ketiga yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek ketika mengetahui korban satu dan dua tenggelam dalam sumur berusaha menyelamatkan dengan cara masuk ke dalam sumur di mana korban satu dan dua sudah tenggelam

Korban ketiga pun berteriak meminta agar segera ditarik keluar oleh masyarakat akan tetapi tiba-tiba dia juga jatuh ke dalam sumur.

Kapolsek Miomaffo Timur, IPDA Gustav Stefen Ndun, yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan pihaknya masih berada di lokasi kejadian sambil menunggu tim dari Basarnas NTT.

“Iya benar ada tiga warga meninggal dunia saat membersihkan sumur di Takin, saat ini kami masih dilokasi sambil menunggu bantuan dari Basarnas Kupang NTT,” ujar Kapolsek Miotim, Sabtu (16/5/2020).

 

Sumber: okezone
Editor: Tim

Komentar