Bupati Jeneponto Sebut Penyakit TBC Lumpuhkan Sumber Daya Manusia

Health, Jeneponto528 Dilihat

Buruhtinta.com, Jeneponto,- Rembuk Turberkulocis Tingkat Kabupaten Jeneponto Tahun 2022 digelar di ruang Pola Panrannuangta, Kantor Bupati Jeneponto, Selasa (25/01/2022).

Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara acara rembuk Tuberkulocis (TB) tingkat kabupaten Jeneponto tersebut.

“Terima kasih kepada penyelenggara kegiatan yang senantiasa memiliki komitmen dan kepedulian terhadap pengembangan derajat kesehatan di daerah ini, khususnya dalam penanganan penyakit TBC,” ujar Iksan.

Menurut Iksan, Indonesia adalah penyumbang kasus TBC tertinggi ke-2 di dunia dengan jumlah kasus sekitar 845.000 per tahun, dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian per jam.

“60% penderita TB adalah penduduk miskin dan nilai kerugian yang harus ditanggung diperkirakan mencapai puluhan milyar rupiah pertahunnya,” terang Iksan.

Kemiskinan, kata Iksan, membuat makin banyak penderita TB paru tidak terobati.

“Jika hal ini tidak diatasi, maka insidens TB paru makin tinggi dan akan dapat melumpuhkan Sumber Daya Manusia,” ujarnya.

Dalam skala nasional, lanjut Iksan, provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk 10 besar penduduk bermasalah dengan Tuberkulosis.

Sementara untuk tingkat Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto masih masuk dalam 5 besar Kabupaten dengan tingkat penderita Tuberkulosis yang cukup besar.

Untuk itu, sambung Iksan, pemerintah Kabupaten Jeneponto telah mengambil langkah strategis dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 21 tahun 2018 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Iksan berharap kegiatan Rembuk TB dan FGD menjadi salah satu upaya strategis dalam mendapatkan solusi cerdas menyusun Grand Desain Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis secara komprehenship.

Ia menambahkan bahwa semua kalangan khususnya Pemerintah Desa dan Kelurahan sebagai garda terdepan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten Jeneponto.

“Dibutuhkan Sinergitas dalam proses Perencanaan dan Penganggaran mulai tingkat desa dan kelurahan hingga tingkat Kabupaten dalam upaya membangun,” tambahnya.

Turut hadir Kepala Bappeda H. Masri, Kadis PMD Abd. Makmur, beberapa Pejabat tinggi pratama, Pejabat Administrator lingkup pemerintah kabupaten jeneponto.

Selain itu, hadir pula Koordinator TB Care Jeneponto Rahmat dan beberapa kepala desa se-kabupaten Jeneponto.

Komentar