Akibat Mobil Antri, Ratusan Ton Kelapa Sawit Membusuk

Luwu Timur1365 Dilihat

BURUHTINTA.CO.ID, Luwu Timur,- Miris nasib para petani kelapa sawit dengan kehidupan terbilang susah. Sudah harga murah, buah sawit yang diangkut ke pabrik menghadapi hambatan antrian panjang sampai beberapa hari. Ironisnya, peristiwa itu membuat buah menjadi busuk dan harus dikenakan potongan sekitar 20-25%/Mobil.

Harga kelapa sawit di tingkat petani hanya Rp.400/kg dari harga normalnya, sehingga tidak ada lagi pedagang yang berniat membeli sawit, dikarenakan buah sawit rusak diatas truk akibat antrian.

Petani sawit mengatakan, tanaman sawit berbeda dengan tanaman karet, yang bisa bertahan lama. Sementara buah sawit harus dipanen, sebab buah yang tidak dipanen akan merusak batang kelapa sawit tersebut. karena itu para petani tetap memanen buah sawit, tapi hanya ditumpuk di kebun, kondisi ini membuat para petani sawit merugi.

Para petani berharap persoalan ini dapat diatasi Pemerintah daerah dengan bisa mengambil kebijakan tertentu, sehingga tidak mengorbankan para petani sawit di daerah ini.

Dari pantauan buruhtinta.co.id, Kamis (6/12/18) sekira jam 09.00, sejumlah supir mengeluhkan ketidakjelasan pihak Pabrik, PT. Bumi Maju Sawit (BMS) yang berada di Desa Manta Dulu Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur.

“Kami harap pihak perusahaan agar memberikan penjelasan, kenapa buah sawit di mobil kami belum diturunkan sedangkan sudah ditimbang. Kami sudah rugi dari segi waktu,” ungkap salah satu sopir asal Masamba yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini dikabarkan, belum ada keterangan dari pihak pabrik/ perusahaan, bagaimana dan apa kendala sehingga sejumlah mobil truk pengangkut buah sawit ini masih menunggu dipinggir jalan di pintu masuk pabrik yang antrian hingga 5 kilometer.

Komentar