BURUHTINTA.CO.ID, JENEPONTO,– Dari 11 Kecamatan di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, ada dua kecamatan terdampak krisis air bersih paling parah. Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Batang, dan Bontoramba.
Sumur warga kering. Mata air seolah mampat. Air Sungai pun kering.
Menurut Rajaming warga Kampung Batucidu, Kelurahan Bontoraya, Kecamatan Batang mengatakan kekeringan yang terjadi kurang lebih telah berlangsung enam bulan. Warga harus menunggu bantuan air bersih untuk keperluan MCK.
Bagi Rajaming, akibat kekeringan ini air menjadi barang langka. Dan warga lainnya pun rela mengantre bantuan air bersih dari pemerintah dan lembaga lainnya.
“Untuk kepentingan mandi, masak, mencuci kita harus mengantre air bersih bantuan dari pemerintah. Sumur- sumur di kampung kami kering jika kemarau seperti ini,” tutur Rajaming.
Warga mengantre bantuan air bersih. Kali ini, Kepolisian Resor ( Polres Jeneponto ) lah yang berupaya meringankan beban masyarakat yang terdampak kemarau panjang. Warga pun gembira menyambut pendistribusian air bersih ini.
Dalam kesempatan itu, Aiptu Suhadi Anggota Polantas Polres Jeneponto turun langsung mendistribusikan air bersih sekaligus bercengkerama dengan masyarakat di daerah yang mengalami kekeringan.
Pemberian air bersih ke warga disalurkan melalui kerja sama dengan Polres Jeneponto dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kab. Jeneponto.
“Ini merupakan kepedulian Polres Jeneponto terhadap warga yang mengalami kekeringan,” ungkap Suhadi.
Polres Jeneponto berupaya membantu masyarakat yang kena dampak kekeringan dan siap memberikan bantuan air bersih yang mengalami krisis air bersih.
Hingga Senin (10/09/2018) ada 114 desa dan kelurahan dari 11 Kecamatan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
“Semoga bantuan air bersih ini bermanfaat. Nantinya pemberian air bersih ini akan kita berikan secara bertahap selama beberapa hari ke depan,” jelas Suhadi.
Penulis : GAFFAR
Editor : Aswin
Komentar