BURUH TINTA.CO.ID, GOWA ,- TMA Bendungan Bili-bili Semakin Turun Hingga 101,66. MeterBalai Besar Wilayah Sungai Pompengan (BBWSP) Jeneberang terus menantau perkembangan terkini Tinggi Muka Air (TMA) di Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa.
Menginformasikan untuk Status Pukul 23.50 wita, elevasi TMA waduk bili2 terus mengalami penurunan elevasi menjadi + 101.70, diperkirakan akan terus menuju ke elevasi normal, sebagai mana sumber dari polsek manuju bakti.
Ada pun sumber lain menyatakan jikalau hingga Selasa pukul 23.00 WITA, TMA sudah mencapai 101,73 meter. Berart sudah mulai menurun jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya pada pukul 19.10 WITA, yakni 101,87 meter.
“Status masih siaga tapi mudah-mudahan terus menuju ke elevasi normal,” ujar Kepala BBWSP Jeneberang, Teuku Iskandar, malam tadi.
Adapun informasi berbeada, yang pasti bahwa, elevasi sekararang sudah mengalami penurunan.
Sementara itu, Unit Pemantau Bendungan Bili-bili, Rini menegaskan, jika pihaknya tidak pernah menyalakan sirene apalagi menyentuhnya.
“Sirene itu penanda sudah bahaya. Insha Allah tidak akan kami sentuh,” pungkasnya.
“Alhamdulillah sekarang elevasi turun,” sambung Rini.
Ditempat terpisah, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, berharap agar debit air di Bendungan Bili-bili bisa kembali normal, segaimana biasanya di bawah 95 meter.
“Informasinya terus turun, jadi tidak ada kenaikan. Kita berharap turun sampai 100. Kita berdoa sama-sama,” imbuhnya.
Perlu diketahui titik bencana alam di beberapa Wilayah Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sebagai berikut :
1 DESA PATTALIKANG
– Dusun Lemoa jembatan rusak( hanyut dibawahair)
– Longsor di Dusun Nangkalanga Desa Pattalikang mengakibatkan 1 (satu) unit rumah milik Lel. Firfansyah DG Gassing, umur 27 tahun, tertimbun tanah beserta dengan otor yanaha viziondan uang tunai senbesar 30.000.000 ( tiga puluh juta) rupiah.
– Dusun Lata tergenang air (Banjir) sekitar 30 KK.
-Jembatan penghubung antar dusun Lata -Dusun campagaya
– Sekitar 10 unit rumah tertimbun tanah ĺongsor di Dusun Pattiro diduga penghuni rumah masih berada didalam rumahnya imformsi dari warga, namun akses jalan menuju ke lokasi terputus.
2. DESA MANUJU
– Dusun Panyyikokkang Jalanan terputus menuju Desa Tassese dengan kedalaman 4 meter
– Persawahan sekitar 3 Ha tergenang air
– Sekitar 5 Rumah An. LEL. DG. SIJA, 2. DG. BADDU, LEL. BASRI, Lel. DG. MAKA, dan Lel. DG. SIJA, terendam air
Di Dusun mampu.
3. DESA MONCONGLOE
– Jembatan Bili-bili 2 Poros sapaya Dusun Pannambungan terputus akibat arus deras
– Pemukiman warga tergenang air setinggi 1 meter sekitar 50 KK
– Longsor penahan air didusun Parangloe Lata sekitar 5 meter namun tidak mempengaruhi akses jalan.
4. DESA BILALANG
– Pemukiman warga 1 rumah terendam di dusun Bontote’ne an. per. DG. NGINTANG.
5. DESA TAMALATEA
– Jembatan terputus yang Antar Dusun Belamoncong dengan Dusun Congoro
– Jalan Poros terkena longsor dan pohon tumbang di Dusun Congoro
– I Unit Rumah panggung milik Lel. SATTU, 48 tahun, Pek. Petani Alamat Dusun Belamoncong.
6. DESA TASSESE
– Tanah longsor di Dusun Bontote’ne yang mengakibatkan 1 (satu) unit rumah tertimbun.
Data yang masuk sampai dengan Pukul 16.30 wita. Selasa (23/01)
Redaksi | Editor : albad/ant
Komentar